Rabu, 09 Oktober 2019

#SIP Arsitektur Komputer dan Kognisi Manusia

0 komentar
1. Arsitektur Komputer
           Menurut Alan (2006), arsitektur komputer adalah seperangkat aturan dan metode yang menggambarkan fungsionalitas, organisasi, dan implementasi sistem komputer.
           Menurut Alfatta (2007), arsitektur komputer adalah ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biaya.
           Menurut Munazilin (2017), arsitektur komputer adalah bagian yang terkait erat dengan unit-unit perasional dan interkoneksi antar komponen penyusun sistem komputer dalam merealisasikan aspek arsitekturnya.
           Jadi, kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pengertian diatas bahwa arsitektur komputer adalah seperangkat aturan yang terkait erat dengan unit unit perasional dan interkoneksi untuk menciptakan fungsionalitas, organisasi, dan implementasi sistem komputer.



2. Kognisi Manusia
           Menurut Widyaningtyas (2002), kognisi manusia atau yang disebut dengan skemata atau skema adalah berupa fakta-fakta konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang ada dalam pikiran.
          Menurut Piaget (dalam Budiningsih, 2004), kognisi manusia adalah suatu proses genetik, yaitu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf, dimana ketika individu berkembang menuju kedewasaan, akan mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya yang akan menyebabkan adanya perubahan-perubahan kualitatif di dalam struktur kognitifnya.
         Menurut Johnson (dalam Saifuddin dan Bachtra, 2015), kognisi manusia adalah suatu proses yang berkesinambungan dari ilmu pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya termasuk didalamnya persepsi, ingatan, dan berbagai pengetahuan lain.


           Jadi, kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pengertian diatas bahwa kognisi manusia adalah proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf dimana didalamnya terdapat persepsi dan ingatan.


 3. Keterkaitan Arsitektur Komputer dan Kognisi Manusia
           Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keterkaitan arsitektur komputer dan kognisi manusia ini yaitu arsitektur komputer adalah hasil dari pemikiran manusia. Selain itu terdapat hubungan keduanya dimana dengan adanya komputer ini dapat memudahkan manusia dalam kebutuhan sehari-hari terutama dalam mencari informasi.






Referensi
Alan, C. (2017). Principles Of Computer Hardware 4th Edition. New York: Oxford University Press.
Alfatta, H. (2017). Analisis Dan Perancangan Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Budiningsih, A. (2004). Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Munazilin, A. (2017). Arsitektur Komputer.Yogyakarta: Deepublish.
Saifuddin, A. F., & Bachtra, R. (2015). Environasionalisme. Jakarta: Prenadamedia Group.
Widyaningtyas, R. (2002). Pembentukan Pengetahuan Sains, Teknologi, Dan Masyarakat Dalam Pandangan Pendidikan IPA. Jurnal Pendidikan Dan Budaya. Vol. 1, No. 2.


#SIP Sistem Informasi Psikologi

0 komentar
Pengertian Sistem Informasi Psikologi

1. Sistem
        Menurut Jogiyanto (2005), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
        Menurut Marimin (2006), sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan yang kompleks.
          Menurut Indrajit (dalam Hutahaean, 2014), sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur pengolahan yang mencari suatu tujuan tertentu.
          Jadi, kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian diatas mengenai sistem adalah suatu jaringan kerja yang berkaitan satu sama lain untuk membentuk kumpulan atau prosedur suatu tujuan tertentu.


2. Informasi
       Menurut Bodnar dan Hopwood (2000), informasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan dasar dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat dan benar.
         Menurut Alamsyah (2005), informasi adalah data yang telah diolah dengan cara tertentu sesuai dengan bentuk yang diperlukan.
        Menurut Sutarman (dalam Muslihudin, 2016), informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu, sehingga mereka mempunyai arti bagi penerima.
          Jadi, kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian diatas mengenai informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang dikumpulkan sedemikian rupa yang telah diolah dan diorganisasikan sehingga memiliki arti tertentu.


3. Psikologi
        Menurut Wundt (dalam Effendi, 2006), psikologi adalah ilmu yang mempelajari atau menyelidiki pengalaman yang timbul dalam diri manusia, seperti pengalaman penginderaan, merasakan sesuatu, berfikir, berkehendak, dan bahkan mempelajari pengalaman yang diluar diri manusia, karena pengalaman yang demikian menjadi objek kajian ilmu pengetahuan.
             Menurut Murphy (dalam Sarwono, 2009), psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
               Menurut Morgan (dalam Sarwono, 2009), psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.
                 Jadi, kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian diatas mengenai psikologi adalah ilmu
yang mempelajari atau menyelidiki pengalaman yang timbul dalam diri manusia dan hewan terhadap lingkungannya.

4. Sistem Informasi Psikologi
          Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan mengenai pengertian sistem informasi psikologi adalah suatu sistem atau tata cara yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data mengenai pengalaman yang timbul dalam diri manusia dan hewan terhadap lingkungannya. Seperti yang dapat kita lihat sistem informasi psikologi ini sangat berguna bagi pengolahan data tes psikologi untuk mengarsipkan data klien dan kerahasiaan data tersebut.


Referensi:
Alamsyah, Z. (2005). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2000). Sistem Informasi Akutansi. Jakarta: Salemba Empat.
Effendi, H. L. M. (2006). Psikologi Dakwah. Jakarta: Kencana.
Hutahaean, J. (2014). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish Publisher.  
Jogiyanto. (2005). Analisis Dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Marimin, T. H., & Prabowo, H. (2006). Sistem Informasi Manajemen: Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.
Muslihudin, H., & Oktafianto. (2016). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi.Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sarwono, S. W. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers.


 

Hei-ho Arsya Here! Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template