PENGERTIAN UNSUR
Mencari keteraturan adalah salah satu aspek terpenting dalam kegiatan ilmu. BOYLE sebagai pelopor ilmu kimia modern adalah orang pertama yang memberikan definisi bahwa unsur adalah suatu zat yang tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi dua zat atau lebih dengan cara kimia. Sejak itu orang dapat menyimplkan bahwa unsur-unsur mempunyai sifat yang jelas dan ada kemiripan diantara sifat unsur-unsur itu. Akhirnya ditemukan bahwa kemiripan ini muncul secara teratur dan secara periodik jika unsur-unsur ini diatur menurut bobot atom. Keteraturan ini, pada tahun 1869, dikenal sebagai keperiodikan yang dinyatakan dalam suatu daftar sebagai susunan berkala atau sistem periodik.
Perkembangan sistem periodik dimulai pada akhir abad 18 dan permulaan abad 19.
- Lavoiser (1769)
Setelah BOYLE memberikan penjelasan tentang konsep unsur, LAVOISER pada tahun 1769 menerbitkan suatu daftar-daftar unsur.
Lavoiser membagi unsur-unsur dalam logam dan non logam. Pada waktu itu baru dikenal kurang lebih 21 unsur.
Setelah ditemukan unsur-unsur lain lebih banyak tidak mungkin bagi Lavoiser untuk mengelompokkan unsur-unsur itu lebih lanjut.
2. Dalton
Pada permulaan abad 19 setelah teori atom daltondisebar luaskan, orang berusaha mengklasifikasikan unsur secara langsung atau tidak langsung berdasarkan teori ini.
Meskipun teori atom Dalton tidak mengandung hal-hal yang menyangkut pengklasifikasian unsur, tetapi teori ini telah mendorong orang untuk mencari hubungan antara sifat-sifat unsur dengan atom. Pada waktu itu bobot atom merupakan sifat yang dapat dipakai untuk membedakan atom suatu unsur dengan atom unsur yang lain.
3. Johan W. Dobereiner (1817)
Ia adalah orang yang pertama yang menemukan adanya hubungan antara sifat unsur dan bobot atomnya. Pada tahun 1817 ia mengamati beberapa kelompok 3 unsur yang mempunyai kemiripan sifat yang disebut dengan triade. Salah satu kelompok 3 unsur itu adalah klor, brom, dan yod. Dobreiner menemukan bahwa bobot atom brom 80, merupakan rata-rata dari bobot atom klor 35 dan bobot atom yod 127.
4. J. A. K. Newland (1863-1865)
NEWLAND menyusun unsur-unsur yang telah dikenal pada waktu itu menurut bobot atomnya. Ditemukan pengulangan sifat pada setiap unsur kedelapan. Oleh karena itu unsur pertama, unsur kedelapan, unsur kelima belas, dan seterusnya merupakan awalan suatu kelompok seperti "oktaf dalam nada musik". Oleh karena itu, keteraturan ini dikenal dengan hukum oktaf.
5. Begeyer De Chancourtois (1863)
Ia ada orang pertama yang menyusun unsur secara periodik. Ia menunjukkan fakta bahwa jika unsur-unsur disusun menurut penurunan bobot atom, diperoleh secara periodik unsur yang sifatnya mirip. Ia mengelompokkan unsur-unsur dengan membuat kurva pada permukaan badan silinder yang disebut dengan "telluric screw".
6. Lothar Meyer (1869)
Meyer menemukan hubungan yang lebih jelas antara sifat unsur dan bobot atom. Meyer mengukur volume atom setiap unsur dalam keadaan padat. Volume atom setiap unsur adalah bobot atom unsur dibagi dengan kerapatannya.
7. Dimitri Mendeleev (1869)
Jika Meyer menyusun daftar unsur berdasarkan sifat fisika, Mendeleev lebih menemukan sifat kimia unsur-unsur. Salah satu kelebihan Mendeleev, ia telah memperhitungkan unsur-unsur yang belum ditemukan. Mendeleev kemudian mengemukakan tentang adanya hubungan antara sifat-sifat dengan bobot atom unsur-unsur. Ia kemudian menyusun daftar unsur berdasarkan kenaikan bobot atom dan unsur-unsur dengan sifat-sifat hampir sama ditempatkan dalam satu golongan.
Ia mengamati adanya beberapa sifat yang berkala dan kemudian mengemukakan hukum berkala, yang menyatakan bahwa sifat unsur-unsur merupakan fungsi berkala dari bobot atom. Dfatra ini dikenal dengan DAFTAR PERIODIK MENDELEEV.
Pada daftar ini ditemukan dua penyimpangan yaitu, pada unsur telurium dengan yod, dan kalium dengan argon yang penempatannya tidak sesuai dengan kenaikan bobot atom,
Moseley memperbaiki susunan daftar ini, yaitu urutan unsur-unsur dalam sistem periodik adalah berdasarkan nomor atom.
SISTEM PERIODIK
Sistem periodik yang dipakai sekarang adalah sistem periodik bentuk panjang yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atom unsur, serta mengikuti aturan Aufbau dan aturan Hund.
Unsur-unsur dalam sistem periodik dapat dikelompokan dalam periodia dan golongan. Pengelompokkan secara horisontal disebut dengan perioda yang terdiri dari 7 perioda, sedangkan pengelompokan secara vertikal disebut golongan yang terdiri atas 2 golongan yaoti A dan B.
Unsur-unsur golongan A disebut unsur-unsur representatif (unsur-unsur utama) yang terdiri dari 8 golongan yaitu golongan IA - VIIIA. Unsur-unsur golongan B disebutunsur-unsur transisi yang terdiri dari 8 golongan yaitu golongan IB - VIIIB.
Golongan A mempunyai konfigurasi elektron pada kulit terluar ns¹ᐨ² np⁰ᐨ⁶, yang berarti :- Pangkat merupakan jumlah elektron pada kulit terluar
- n menunjukkan periode
- Jumlah elektron pada kulit terluar menunjukkan golongan.
Berdasarkan konfigurasi elektronnya, maka unsur-unsur dalam susunan berkala dapat dikelompokkan atas unsur-unsur :
- Blok s : Unsur-unsur yang elektron terluarnya mengisi orbital s. Dalam susunan berkala unsur-unsur yang elektron terluarnya mengisi orbital s adalah unsur-unsur golongan IA-IIA.
- Blok p : Unsur-unsur yang elektron terluarnya mengisi orbital p. Dalam susunan berkala unsur-unsur yang elektron terluarnya mengisi orbital p adalah unsur-unsur golongan IIIA sampai dengan golongan VIIIA.
- Blok d : Unsur-unsur yang elektron terluarnya mengisi orbital d. Dalam susunan berkala unsur-unsur yang elektron terluarnya mengisi orbital d adalah unsur-unsur golongan transisi IB sampai dengan VIIB ditambah golongan VIII.
- Blok f : Unsur-unsur yang elektron terluarnya mengisi orbital f. Unsur-unsur blok f ini meliputi unsur-unsur lantanida dan aktanida.
0 komentar:
Posting Komentar