Judul
Does ‘clicking’ matter? The role of online
participation in adolescents’ civic development
Jurnal
Journal
of Psychosocial Research on Cyberspace
Volume
& Nomor
Vol. 11, No. 4
Tahun
2017
Penulis
Hana Machackova
Tanggal
5 Juni 2018
Tujuan
Penelitian
1) Untuk Meneliti efek longitudinal partisipasi online pada
pengembangan identitas kewarganegaraan, kemandirian politik, dan sikap terhadap otoritas sosial
2) Untuk membandingkan dampak partisipasi online dengan dampak
partisipasi sipil offline
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah 768 remaja di Republik Ceko (usia 14-17 di T1; 54% perempuan).
Metode Penelitian
Pengambilan sampel penelitian ini secara acak dari dalam. Dalam
empat (dari 14) wilayah Republik Ceko. Sampel di T1 terdiri dari 1.137 siswa
sekolah menengah (53% perempuan) berusia 14 hingga 17 tahun di T1
Partisipasi sipil online dan offline (T1).
Responden ditanya apakah
mereka berpartisipasi, dalam 12 bulan terakhir, dalam kegiatan yang terkait
dengan beberapa masalah sosial, lokal, lingkungan, atau politik.
Pertanyaan-pertanyaan itu
ditanggapi pada skala respon ordinal.
Identitas Civic (T1 dan T2).
Tiga item digunakan untuk
mengukur identitas kewarganegaraan:
(a) membantu yang lain, yang
kurang beruntung (CI1)
(b) melakukan sesuatu untuk
meningkatkan komunitas (CI2)
(c) untuk membantu negara
Anda sendiri (CI3)
Skala respons empat poin
berkisar dari "tidak penting sama sekali" (= 1) hingga "sangat
penting" (= 4). MT1 = 3,00; MT2 = 2.92.
Kemandirian politik (T1 dan T2).
Remaja menilai apakah mereka
percaya mereka dapat melakukan empat kegiatan politik di tempat mereka tinggal.
skala respon titik berkisar dari "benar-benar tidak setuju" (= 1)
sampai "benar-benar setuju" (= 4).
Penerimaan aktivisme non-konvensional (T1 dan T2).
Penerimaan remaja terhadap
bentuk-bentuk aktivitas politik non-konvensional, indikator pertama sikap kita
terhadap otoritas sosial, diukur dengan tiga item yang secara longgar
didasarkan pada ukuran-ukuran potensi yang represif. Skala respons empat poin
berkisar dari“ benar-benar tidak setuju ”(= 1) hingga“ benar-benar setuju ”(=
4).
Otoritarianisme (T1 dan T2).
Indikator
kedua sikap terhadap otoritas sosial, khususnya kepatuhan remaja dengan otoritas
sosial dan tradisi, diukur dengan enam item yang dipilih dari skala
otoritarianisme sayap kanan. Skala respons empat poin berkisar dari
"benar-benar tidak setuju" (= 1 ) untuk "benar-benar
setuju" (= 4)
Hasil
Penelitian
Dari studi tersebut, terdapat beberapa hasil yaitu:
Model Pengukuran Partisipasi
Masyarakat
Analisis faktor konfirmatori menunjukkan bahwa dua faktor model
dengan asumsi dua variabel laten yang terkait, yang mewakili aktivitas online
dan offline memiliki kecocokan yang lebih baik daripada model satu-faktor
dengan asumsi bahwa semua kegiatan menunjukkan dimensi laten tunggal
Pengukuran Invarians dan
Validitas Konvergensi dari Ukuran Hasil
Skor AVE dan CR untuk semua hasil T1 dan T2. Indeks-indeks ini
menunjukkan validitas yang baik untuk identitas sipil, efikasi diri politik dan
otoritarianisme, dan validitas sedikit lebih buruk untuk penerimaan non
Aktivisme-konvensional.
Efek Longitudinal dari
Partisipasi Online dan Offline
Perubahan
identitas kewarganegaraan diprediksi secara positif oleh offline tetapi tidak
partisipasi online (yang memiliki pengaruh negatif tetapi tidak signifikan). Di
sisi lain, perubahan dalam penerimaan aktivisme non-konvensional diprediksi
secara positif oleh partisipasi online tetapi tidak offline. Akhirnya, perubahan
dalam self-efficacy politik tidak diprediksi oleh partisipasi online atau
offline.
Kekuatan Penelitian
Dalam
jurnal ini memiliki kelebihan yaitu, isi
jurnal sangat rinci sebagai penguatan dan keakuratan data yang diambil, dan berkontribusi
pada pemahaman pembangunan sipil di masa muda, mendukung anggapan bahwa
tindakan yang dilakukan mempromosikan pengembangan karakteristik tertentu yang
terkait dengan kehidupan sipil.
Kelemahan
Penelitian
Dalam
jurnal ini memiliki kelemahan yaitu, penggunaan
bahasa yang sulit untuk dipahami, format
data yang dilaporkan sendiri, hanya mempelajari tiga komponen yang dipilih yang
terkait dengan pengembangan sipil, konseptualisasi partisipasi masyarakat
secara online dan offline hanya menangkap kegiatan terbatas, sementara yang
lain tidak disertakan, skala jawaban untuk kegiatan ini adalah ordinal dan
tidak membedakan kegiatan partisipatif yang lebih sering.
Kesimpulan
Dari penelitian ini, peran partisipasi masyarakat secara online dalam pengembangan sipil
remaja, khususnya dalam pengembangan identitas kewarganegaraan, kemandirian
politik, dan sikap terhadap otoritas sosial. Hasilnya mengungkapkan bahwa
partisipasi sipil online dan offline memengaruhi pembentukan sikap remaja
secara berbeda. Data diambil dari survei
panel dua gelombang berbasis survei yang dilakukan pada Musim Semi 2014 dan Musim
Gugur 2015 di Republik Ceko. Sampel terdiri 768 remaja (usia 14-17 di T1; 54%
perempuan). Temuan menunjukkan bahwa pengembangan identitas kewarganegaraan
(rasa koneksi dan tanggung jawab kepada sesama warga) tidak terpengaruh oleh
partisipasi online, tetapi itu diprediksi positif oleh partisipasi offline.
Saran
Saran untuk penelitian ini adalah mungkin dalam studi masa depan yang diatasi dengan triangulasi
metode lainnya (misalnya, dengan melengkapi data survei dengan wawancara, atau
dengan catatan konsensual dari perilaku online yang sebenarnya). Pemilihan
bahasa dalam jurnal yang semoga dikemudian hari bisa lebih mudah dimengerti
oleh pembaca. Dan untuk para pemuda untuk terlibat dalam kedua bentuk kegiatan
(partisipasi online dan offline dalam pembangunan sipil), karena masing-masing
bentuk memberikan peluang khusus untuk pengembangan sipil.
0 komentar:
Posting Komentar