Perusahaan obat Merck & Co berhasil memproduksi obat imunoterapi bagi penderita kanker paru-paru. Menurut data uji klinis yang dipublikasi oleh European Society for Medical Oncology (ESMO), Merck & Co memproduksi obat imunoterapi, Keytruda, yang membantu pasien kanker paru-paru secara efektif.
Dalam pemaparan ESMO, Keytruda disebut dapat memperkecil risiko penyebaran penyakit dan mencegah kematian hingga 40 persen dibanding proses kemoterapi pada pasien tertentu yang tumornya diuji menggunakan biomarker.
Ketika diberikan bersamaan dengan obat kemoterapi, Keytruda bakal memberikan efek pengecilan tumor dua kali lebih efektif dibanding kemoterapi itu sendiri. Obat serupa yang diproduksi Roche menjadi pilihan kedua bagi pasien yang telah mendapatkan perawatan sebelumnya. Bahkan, keytruda disebut bakal menjadi standar baru bagi perawatan kesehatan.
Penemuan lainnya dari produk tersebut adalah pengobatan kanker paru-paru dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat akan meningkatkan permutasi lebih tinggi dibanding prediksi para ahli. Kompetitor lainnya, Bristol-Myers Squibb gagal setelah produknya, Opdivo, tidak membantu pasien yang belum mendapatkan perawatan termasuk bagi pasien dengan protein rendah yang disebut programmed cell death ligand (PD-L1).
Dalam pemaparan ESMO, Keytruda disebut dapat memperkecil risiko penyebaran penyakit dan mencegah kematian hingga 40 persen dibanding proses kemoterapi pada pasien tertentu yang tumornya diuji menggunakan biomarker.
Ketika diberikan bersamaan dengan obat kemoterapi, Keytruda bakal memberikan efek pengecilan tumor dua kali lebih efektif dibanding kemoterapi itu sendiri. Obat serupa yang diproduksi Roche menjadi pilihan kedua bagi pasien yang telah mendapatkan perawatan sebelumnya. Bahkan, keytruda disebut bakal menjadi standar baru bagi perawatan kesehatan.
Penemuan lainnya dari produk tersebut adalah pengobatan kanker paru-paru dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat akan meningkatkan permutasi lebih tinggi dibanding prediksi para ahli. Kompetitor lainnya, Bristol-Myers Squibb gagal setelah produknya, Opdivo, tidak membantu pasien yang belum mendapatkan perawatan termasuk bagi pasien dengan protein rendah yang disebut programmed cell death ligand (PD-L1).
Keytruda sebagai agen tunggal ditargetkan hanya bagi pasien dengan PD-L1 yang tinggi sehingga membuat produk tersebut lebih diterima. Dengan penemuan tersebut, pemerintah Amerika Serikat diharapkan menerima Keytruda sebagai obat penderita kanker paru-paru tahap awal pada 24 Desember 2016.
0 komentar:
Posting Komentar