BAB I
A.
Sejarah
Draw A Person Test
Menggambar
adalah kegiatan anak-anak yang cenderung untuk dinikmati dan mereka rela
menghasilkan coretan yang spontan dan gambar dari usia muda (Koppitz, 1968).
Sehingga hal ini banyak digunakan untuk media klinis, dimana seseorang dapat
menggambar apa yang mereka suka untuk menciptakan rasa nyaman. Oleh karena itu,
gambar dapat digunakan sebagai bagian
dari alat diagnostik formal, yang memungkinkan untuk penilaian masalah
emosional dan perilaku. Tes ini sering disebut dengan draw a person. Tes ini merupakan salah satu bagian dari tes
proyektif.
Menurut Machover
(1949), draw a person test adalah tes
pertama yang secara formal memperluas teknik menggambar dari perkembangan
kognitif ke dalam interpretasi kepribadian berdasarkan teori tes proyektif.
Sebelum diberi nama draw a person test,
tes ini sering dikenal sebagai draw a
man.
Sepesifikasi
dari tes ini yaitu individu diberikan kertas kosong tanpa coretan apapun dan
diminta untuk menggambar orang lengkap tanpa adanya peraturan, bebas sesuai
keinginan individu. Tes ini dapat digunakan oleh anak-anak, remaja, dewasa, dan
lansia.
Tes ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara apa yang digambar dengab kepribadian
individu yang menggambar, ekspresi diri atau body image seseorang yang dibentuk pengalaman pribadi,
menggambarkan masalah yang sedang dialami, dan menggambarkan individu dalam
lingkungan sosial dan kelompoknya.
B.
Aspek
Yang Dilihat dan Dinilai Dalam Draw A
Person Test
1.
Aspek
Kognisi
a.
Proporsi
gambar/bagian-bagiannya
b.
Shading
c.
Kelengkapan
bagian
d.
Dimensi
gambar
2.
Aspek
Emosi
a.
Proporsi
kepala
b.
Kelengkapan
pakaian
c.
Keberhasilan
menggambar leher
d.
Ukuran
tangan dibanding badan
e.
Posisi
gambar orang
f.
Tambahan-tambahan
gambar
3.
Aspek
Sosial
a.
Mata
b.
Tangan
c.
Perwajahan
d.
Aktivitas
gambar
e.
Mulut
f.
Leher
g.
Komposisi
bagian dari gambar
h.
Arah
pandangan orang
C.
Alasan
Memilih Draw A Person Test
Karena draw a person ini merupakan test yang
sudah tidak asing untuk masyarakat. Tes ini merupakan salah satu tes yang
paling mudah dan digemari banyak orang karena dapat mengeksplor gambar apapun
yang ada dalam pikirannya. Selain itu tes ini dapat digunakan oleh berbagai
umur mulai dari anak-anak sampai lansia. Tidak ada batasan bagi orang-orang
yang ingin melakukan tes ini.
BAB II
Flowchart Aplikasi
BAB III
A. Draw A Person Menggunakan Web
Draw a person test ini dilaksanakan dengan bantuan media web. Testee tidak perlu bertatap
muka dengan tester melainkan bisa langsung mengerjakan tanpa mengharuskan
dengan menggunakan pensil dan kertas. Selain itu dapat mengetahui hasil dengan
cepat.
B. Input
Saat membuka website draw a person test, akan muncul tampilan
seperti ini, dalam tampilan ini berisikan data pribadi testee yang akan melaksanakan
draw a person test.
C. Proses
Kemudian akan muncul tampilan
seperti ini, dimana testee akan melaksanakan tes sesuai dengan instruksi yang
tertera.
D. Output
Jika sudah selesai melaksanakan
tes, akan muncul hasil tes seperti tampilan yang ada dibawah ini.
Daftar Pustaka
Anastasi,
A. (2007). Tes Psikologi. Jakarta: PT
Indeks.
Azwar,
S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Kartono,
K. (2003). Kamus Psikologi. Bandung:
Pionir Jaya.
Koppitz, E. (1968). Psychological Evaluation of Children’s Human Figure Drawings. New York: Grune & Stratton.
Machover, K. (1949). Personality Projectin in The Drawing on The Human Figure A Method of Personality Investigation). New York: Tender Buttons Press.
Koppitz, E. (1968). Psychological Evaluation of Children’s Human Figure Drawings. New York: Grune & Stratton.
Machover, K. (1949). Personality Projectin in The Drawing on The Human Figure A Method of Personality Investigation). New York: Tender Buttons Press.