Kamis, 07 Juni 2018

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

0 komentar

Judul
Does ‘clicking’ matter? The role of online participation in adolescents’ civic development
Jurnal
Journal of Psychosocial Research on Cyberspace
Volume & Nomor
Vol. 11, No. 4
Tahun
2017
Penulis
Hana Machackova
Tanggal
5 Juni 2018
Tujuan Penelitian
1) Untuk Meneliti efek longitudinal partisipasi online pada pengembangan identitas kewarganegaraan, kemandirian politik, dan sikap terhadap otoritas sosial
2) Untuk membandingkan dampak partisipasi online dengan dampak partisipasi sipil offline
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah 768 remaja di Republik Ceko (usia 14-17 di T1; 54% perempuan).
Metode Penelitian
Pengambilan sampel penelitian ini secara acak dari dalam. Dalam empat (dari 14) wilayah Republik Ceko. Sampel di T1 terdiri dari 1.137 siswa sekolah menengah (53% perempuan) berusia 14 hingga 17 tahun di T1
Partisipasi sipil online dan offline (T1).
Responden ditanya apakah mereka berpartisipasi, dalam 12 bulan terakhir, dalam kegiatan yang terkait dengan beberapa masalah sosial, lokal, lingkungan, atau politik.
Pertanyaan-pertanyaan itu ditanggapi pada skala respon ordinal.
Identitas Civic (T1 dan T2).
Tiga item digunakan untuk mengukur identitas kewarganegaraan:
(a) membantu yang lain, yang kurang beruntung (CI1)
(b) melakukan sesuatu untuk meningkatkan komunitas (CI2)
(c) untuk membantu negara Anda sendiri (CI3)
Skala respons empat poin berkisar dari "tidak penting sama sekali" (= 1) hingga "sangat penting" (= 4). MT1 = 3,00; MT2 = 2.92.
Kemandirian politik (T1 dan T2).
Remaja menilai apakah mereka percaya mereka dapat melakukan empat kegiatan politik di tempat mereka tinggal. skala respon titik berkisar dari "benar-benar tidak setuju" (= 1) sampai "benar-benar setuju" (= 4).
Penerimaan aktivisme non-konvensional (T1 dan T2).
Penerimaan remaja terhadap bentuk-bentuk aktivitas politik non-konvensional, indikator pertama sikap kita terhadap otoritas sosial, diukur dengan tiga item yang secara longgar didasarkan pada ukuran-ukuran potensi yang represif. Skala respons empat poin berkisar dari“ benar-benar tidak setuju ”(= 1) hingga“ benar-benar setuju ”(= 4).
Otoritarianisme (T1 dan T2).
Indikator kedua sikap terhadap otoritas sosial, khususnya kepatuhan remaja dengan otoritas sosial dan tradisi, diukur dengan enam item yang dipilih dari skala otoritarianisme sayap kanan. Skala respons empat poin berkisar dari "benar-benar tidak setuju" (= 1 ) untuk "benar-benar setuju" (= 4)
Hasil Penelitian
Dari studi tersebut, terdapat beberapa hasil yaitu:
Model Pengukuran Partisipasi Masyarakat
Analisis faktor konfirmatori menunjukkan bahwa dua faktor model dengan asumsi dua variabel laten yang terkait, yang mewakili aktivitas online dan offline memiliki kecocokan yang lebih baik daripada model satu-faktor dengan asumsi bahwa semua kegiatan menunjukkan dimensi laten tunggal
Pengukuran Invarians dan Validitas Konvergensi dari Ukuran Hasil
Skor AVE dan CR untuk semua hasil T1 dan T2. Indeks-indeks ini menunjukkan validitas yang baik untuk identitas sipil, efikasi diri politik dan otoritarianisme, dan validitas sedikit lebih buruk untuk penerimaan non Aktivisme-konvensional.
Efek Longitudinal dari Partisipasi Online dan Offline
Perubahan identitas kewarganegaraan diprediksi secara positif oleh offline tetapi tidak partisipasi online (yang memiliki pengaruh negatif tetapi tidak signifikan). Di sisi lain, perubahan dalam penerimaan aktivisme non-konvensional diprediksi secara positif oleh partisipasi online tetapi tidak offline. Akhirnya, perubahan dalam self-efficacy politik tidak diprediksi oleh partisipasi online atau offline.
Kekuatan Penelitian
Dalam jurnal ini memiliki kelebihan yaitu, isi jurnal sangat rinci sebagai penguatan dan keakuratan data yang diambil, dan berkontribusi pada pemahaman pembangunan sipil di masa muda, mendukung anggapan bahwa tindakan yang dilakukan mempromosikan pengembangan karakteristik tertentu yang terkait dengan kehidupan sipil.
Kelemahan Penelitian
Dalam jurnal ini memiliki kelemahan yaitu, penggunaan bahasa yang sulit untuk dipahami, format data yang dilaporkan sendiri, hanya mempelajari tiga komponen yang dipilih yang terkait dengan pengembangan sipil, konseptualisasi partisipasi masyarakat secara online dan offline hanya menangkap kegiatan terbatas, sementara yang lain tidak disertakan, skala jawaban untuk kegiatan ini adalah ordinal dan tidak membedakan kegiatan partisipatif yang lebih sering.
Kesimpulan
Dari penelitian ini, peran partisipasi masyarakat secara online dalam pengembangan sipil remaja, khususnya dalam pengembangan identitas kewarganegaraan, kemandirian politik, dan sikap terhadap otoritas sosial. Hasilnya mengungkapkan bahwa partisipasi sipil online dan offline memengaruhi pembentukan sikap remaja secara berbeda. Data diambil dari survei panel dua gelombang berbasis survei yang dilakukan pada Musim Semi 2014 dan Musim Gugur 2015 di Republik Ceko. Sampel terdiri 768 remaja (usia 14-17 di T1; 54% perempuan). Temuan menunjukkan bahwa pengembangan identitas kewarganegaraan (rasa koneksi dan tanggung jawab kepada sesama warga) tidak terpengaruh oleh partisipasi online, tetapi itu diprediksi positif oleh partisipasi offline.
Saran
Saran untuk penelitian ini adalah mungkin dalam studi masa depan yang diatasi dengan triangulasi metode lainnya (misalnya, dengan melengkapi data survei dengan wawancara, atau dengan catatan konsensual dari perilaku online yang sebenarnya). Pemilihan bahasa dalam jurnal yang semoga dikemudian hari bisa lebih mudah dimengerti oleh pembaca. Dan untuk para pemuda untuk terlibat dalam kedua bentuk kegiatan (partisipasi online dan offline dalam pembangunan sipil), karena masing-masing bentuk memberikan peluang khusus untuk pengembangan sipil.
 

Hei-ho Arsya Here! Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template